Selain itu, jahe juga sering digunakan dalam ramuan-tradisional untuk mengatasi masalah pernapasan, seperti batuk dan pilek. Ramuan jahe dengan tambahan madu dan jeruk nipis sering dikonsumsi sebagai cara tradisional untuk meredakan gejala flu dan pilek. Hampir setiap rumah tangga di Indonesia telah mengenal manfaat penggunaan jahe dalam pengobatan tradisional ini.
Tidak hanya untuk masalah pencernaan dan pernapasan, jahe juga digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional untuk menangani masalah kulit dan nyeri otot sendi. Dengan sifat-sifat antiinflamasi dan analgesiknya, jahe digunakan sebagai bahan dalam lulur tradisional atau pijatan untuk mengurangi rasa nyeri dan meredakan peradangan pada kulit maupun otot.
Cara Penggunaan Jahe dalam Pengobatan Tradisional
Ada beragam cara penggunaan jahe dalam pengobatan tradisional. Salah satu yang paling umum adalah dengan mengonsumsi jahe sebagai teh. Cara membuat teh jahe sederhana yaitu dengan menyeduh beberapa iris jahe segar dalam air panas dan meminumnya secara rutin. Selain itu, jahe juga dapat dibuat dalam bentuk kompres untuk mengatasi nyeri otot atau sendi, dengan cara merendam jahe dalam air panas lalu mengompresnya pada bagian yang terasa sakit.
Selain itu, jahe juga dapat dikonsumsi dalam bentuk suplemen kesehatan yang telah banyak beredar di pasaran. Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli kesehatan sebelum mengonsumsi suplemen jahe, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.