Efek positif lainnya dari berolahraga adalah pengaturan kadar kolesterol dalam tubuh. Aktivitas fisik dapat meningkatkan kadar lipoprotein densitas tinggi (HDL) atau kolesterol baik, yang bermanfaat untuk kesehatan jantung. HDL berfungsi untuk mengangkut kolesterol jahat (LDL) dari arteri kembali ke hati, di mana kolesterol tersebut dapat diproses dan dibuang. Dengan adanya peningkatan kadar HDL berkat olahraga, risiko penumpukan kolesterol dalam arteri yang dapat menyebabkan penyakit jantung bisa berkurang.
Selain itu, berolahraga secara teratur dapat membantu mengontrol berat badan. Obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama untuk gangguan kesehatan jantung. Dengan rutin berolahraga, individu dapat membakar kalori lebih efektif, yang membantu menjaga berat badan tetap ideal. Penurunan berat badan yang sehat, didukung dengan pola makan seimbang, akan membantu mengurangi beban pada jantung sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.
Aspek mental dari berolahraga juga tidak bisa diabaikan. Aktivitas fisik dapat meningkatkan produksi endorfin, zat kimia dalam otak yang berfungsi sebagai pemicu perasaan bahagia. Ketika seseorang merasa lebih bahagia dan kurang stres, risiko masalah kesehatan jantung yang terkait dengan stres dapat berkurang. Stres diketahui dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu perilaku tidak sehat seperti konsumsi makanan tidak sehat serta kurang olahraga.
