Selain melalui zat kimia berbahaya, polusi plastik juga dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi melalui penyebaran mikroplastik. Mikroplastik adalah partikel kecil dari plastik yang telah terurai menjadi ukuran mikroskopis. Mikroplastik dapat ditemukan di berbagai sumber air, termasuk air minum dan air laut. Ketika manusia mengonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi mikroplastik, partikel-partikel tersebut dapat masuk ke dalam tubuh dan berpotensi merusak sel-sel reproduksi.
Selain dampak langsung pada kesehatan reproduksi manusia, polusi plastik juga mungkin berdampak pada kesehatan reproduksi melalui dampak lebih luas terhadap lingkungan. Polusi plastik yang menumpuk di laut dan laut dapat merusak ekosistem laut, termasuk organisme laut yang menjadi sumber makanan manusia. Gangguan pada ekosistem laut dapat berdampak secara tidak langsung pada kesehatan reproduksi manusia melalui penurunan kualitas dan ketersediaan sumber daya pangan laut.
Polusi plastik memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan reproduksi manusia melalui berbagai mekanisme. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya yang komprehensif untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, meningkatkan sistem pengelolaan sampah, dan memperketat regulasi terkait bahan kimia berbahaya dalam produk plastik. Selain itu, edukasi dan kesadaran masyarakat juga merupakan kunci dalam mengurangi polusi plastik dan melindungi kesehatan reproduksi manusia serta lingkungan.