Nasiya, yang mencerminkan makna lupa, menunjukkan bahwa manusia tidak luput dari kesalahan dan khilaf. Dalam kekhilafannya, dia mungkin terlena dan lalai. Namun, pentingnya taubat menjadi jalan untuk menghapus dosa dan memperbaiki kesalahan. Sebagai makhluk yang rentan terhadap kesalahan, taubat menjadi pangkal kebijaksanaan dan kesempurnaan bagi manusia.
"Insan" bukanlah sekadar gelar atau identitas, melainkan panggilan untuk menjadi sesuatu. Dalam perjalanan menuju kesempurnaan atau kesengsaraan, manusia terus bergerak dinamis, menggali potensi dirinya, dan mengejar cita-cita yang agung. Dalam bahasa Inggris, konsep ini dikenal sebagai "Human Becoming", yang menegaskan bahwa manusia selalu dalam proses menjadi yang lebih baik.
Namun, Allah SWT. mengingatkan bahwa jika manusia tidak mampu mengoptimalkan potensinya atau meminimalisir kesalahan dan khilafnya, ia akan jatuh ke tingkat yang lebih rendah, seperti hewan yang tidak memiliki akal. Oleh karena itu, sebagai manusia, kita dituntut untuk senantiasa menggali potensi, memperbaiki diri, dan menghindari kesalahan.