Tampang

Malu sama Allah, Mau Sampai Mana Kita Mengejar Dunia?

23 Jul 2017 08:33 wib. 10.206
0 0
malu sama allah

Setiap hari waktu kita disibukkan dengan pemenuhan kebutuhan dunia, kerja ini kerja itu hingga tenaga dihabiskan untuk memenuhi permintaan bos kita, karena takut dipecat, begitu patuhnya kita kepada dirinya, hingga lupa untuk shalat dan menghamba pada-Nya. Padahal, Allah adalah pemilik segala-Nya. Bahkan, shalat saja bila benar-benar khusyuk, tidak menghabiskan waktu yang sangat lama. Allah tidak menuntut kita shalat separuh hari. Namun, lantas mengapa kita selalu saja berat untuk melakukannya?

Bila terdapat orientasi yang kurang tepat, akhirnya, bukan kepuasan yang didapatkan, melainkan kecemasan. Ya, kecemasan timbul karena hati terpaut akan dunia. Seorang pebisnis yang meraih omset hingga miliaran rupiah, begitu cemas karena khawatir pesaingnya mampu untuk menjatuhkannya. Namun di sisi lain, masih ada seseorang yang begitu tenang meski sehari-hari hanya mendapatkan uang puluh ribuan.

Oh, ternyata, kunci segalanya adalah pada hati.Benar, sekali lagi terdapat pada hati.

Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta benda, tetapi kekayaan (yang hakiki) adalah kekayaan (dalam) jiwa.” (HR. al-Bukhari, no. 6081 dan Muslim, no. 1051).

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?