Tampang

Kita Cenderung Meniru Logat Saat Berbicara dengan Orang Baru

21 Jul 2025 10:53 wib. 23
0 0
Berbicara
Sumber foto: Canva

Peran Empati dan Kebutuhan Sosial

Kecenderungan meniru logat ini juga erat kaitannya dengan empati dan kebutuhan dasar manusia untuk diterima secara sosial. Kita sebagai makhluk sosial selalu ingin terhubung dengan orang lain. Menyesuaikan pola bicara adalah salah satu cara non-verbal untuk menunjukkan bahwa kita pay attention, bahwa kita bisa memahami, dan bahwa kita adalah bagian dari "kelompok" yang sama.

Ini seperti cermin. Ketika seseorang berbicara dengan logat tertentu, dan kita merespons dengan logat yang mirip, itu bisa menciptakan rasa nyaman dan keakraban. Dalam percakapan pertama, di mana ada upaya untuk saling mengenal, hal ini bisa memperlancar komunikasi dan mengurangi potensi hambatan. Proses convergence ini membantu mengurangi jarak sosial antara dua individu yang baru bertemu. Jika kita berbicara dengan cara yang terlalu berbeda, mungkin lawan bicara merasa ada jarak atau bahkan tidak nyaman. Jadi, adaptasi logat ini adalah strategi sosial yang efektif untuk membuat interaksi terasa lebih halus dan positif.

Efek Otak Cermin dan Belajar Bawah Sadar

Dari sudut pandang neurologis, fenomena ini sebagian dijelaskan oleh adanya neuron cermin di otak. Neuron cermin adalah sel-sel saraf yang aktif tidak hanya saat seseorang melakukan tindakan, tetapi juga saat seseorang mengamati tindakan yang sama dilakukan oleh orang lain. Dalam konteks bicara, neuron ini mungkin berperan dalam memfasilitasi imitasi suara dan pola bicara yang didengar.

Proses meniru logat juga merupakan bentuk pembelajaran bawah sadar. Otak kita adalah mesin pembelajaran yang luar biasa adaptif. Ketika kita terpapar pada pola bicara baru, terutama jika interaksinya intens atau ingin membangun hubungan, otak akan secara otomatis mencoba mereplikasi pola tersebut. Ini adalah bagian dari bagaimana kita belajar bahasa sejak bayi, meniru suara orang tua, dan terus berlanjut hingga dewasa ketika kita beradaptasi dengan variasi bahasa di lingkungan sosial. Seiring waktu, jika paparan terhadap logat baru ini terus-menerus, bahkan bisa terjadi pergeseran logat permanen pada individu.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?