Tambahan: sertakan data penelitian terkait hubungan gaya hidup sedentari dengan risiko kanker, serta penjelasan lebih lanjut mengenai mekanisme terjadinya hal tersebut.
3. Gangguan Kognitif
Orang-orang yang jarang bergerak memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan kognitif dibandingkan dengan mereka yang aktif bergerak. Menurut penelitian yang melibatkan 5.000 orang dewasa, makin lama seseorang duduk, makin tinggi risiko terkena demensia.
Tambahkan penjelasan mengenai bagaimana kurangnya gerakan dapat memengaruhi fungsi otak, serta data-data penelitian terkait risiko gangguan kognitif pada orang yang kurang bergerak.
4. Meningkatkan Kadar Gula Darah
Meskipun berat badan normal, kadar gula darah dapat tetap tinggi jika kita kurang aktif bergerak dalam kehidupan sehari-hari. Pada orang yang kadar gulanya sudah termasuk pradiabetes, menurunkan 5-7 persen berat badan dan berolahraga 30 menit setiap hari, dapat menghindarkan diri dari diabetes.
Tambahkan penjelasan mengenai hubungan antara aktivitas fisik dan kadar gula darah, serta dampak positif dari gaya hidup aktif terhadap pencegahan diabetes.
5. Nyeri Punggung
Duduk dalam waktu yang lama, terutama dalam posisi yang kurang ergonomis, dapat meningkatkan tekanan pada bantalan antar ruas tulang belakang. Tekanan ini lama-lama dapat membuat bantalan menjadi aus sehingga menyebabkan punggung terasa nyeri.
Sertakan metode pencegahan atau tips untuk mengurangi nyeri punggung akibat duduk dalam waktu yang lama, serta data statistik mengenai jumlah orang yang mengalami nyeri punggung akibat gaya hidup sedentari.
6. Kehidupan Seksual yang Pasif
Orang-orang yang jarang bergerak cenderung lebih gemuk, hal ini juga berpengaruh pada kehidupan seksual. Pria dengan lingkar pinggang yang lebar (lebih dari 90 cm) berisiko lebih besar mengalami disfungsi ereksi. Selain itu, konsentrasi sel sperma juga bisa ikut berkurang yang tentunya memengaruhi keberhasilan program hamil.