Tampang.com | Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali tergerus, membuat masyarakat dan pelaku usaha khawatir akan dampaknya pada inflasi dan daya beli. Meskipun Bank Indonesia berusaha menstabilkan nilai rupiah, penurunan ini menciptakan ketidakpastian yang berkelanjutan di pasar.
Penyusutan Nilai Rupiah dan Daya Beli Masyarakat
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk yang mengandalkan konsumsi domestik, penyusutan nilai rupiah mengancam daya beli masyarakat. Produk impor, bahan baku industri, dan barang kebutuhan pokok menjadi lebih mahal. Hal ini mempengaruhi kehidupan sehari-hari, terutama bagi kelas menengah ke bawah.
“Setiap kali nilai tukar rupiah melemah, harga barang-barang impor langsung naik, dan itu berdampak langsung pada pengeluaran rumah tangga,” ujar Maria, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Jakarta.
Pengaruh terhadap Pelaku Usaha
Bagi para pelaku usaha, terutama yang bergantung pada bahan baku impor, pelemahan rupiah menambah beban biaya produksi. Banyak perusahaan yang terpaksa menaikkan harga jual produk mereka, yang berujung pada berkurangnya daya beli konsumen.