Bank Indonesia memperkirakan nilai tukar rupiah akan mengalami fluktuasi jika Donald Trump kembali terpilih sebagai Presiden AS setelah Joe Biden mundur dari kontes pemilihan presiden tahun depan. Meskipun nilai tukar rupiah saat ini melemah ke level Rp 16.200 per dolar AS, BI meyakini bahwa dampak hasil pemilihan presiden AS tidak akan signifikan terhadap tekanan terhadap rupiah.
Menurut Kepala Grup Departemen Pengelolaan Moneter & Aset Sekuritas (DPMA) BI, Ramdan Denny Prakoso, banyak pihak berspekulasi terkait potensi kemenangan kembali Presiden AS Donald Trump. Saat Trump memenangkan pemilihan presiden sebelumnya, indeks dolar AS mengalami kenaikan dari level 97 ke 101-102. Indeks dolar AS yang naik dapat menekan nilai tukar mata uang negara lain, termasuk rupiah.
Denny menyatakan bahwa meskipun pasar semula memperkirakan Trump tidak akan memenangkan pemilihan presiden sebelumnya, saat kemenangan Trump terjadi, dolar AS melemah cukup signifikan. Namun, BI meyakini bahwa kebijakan The Fed akan memiliki dampak yang lebih besar terhadap pasar keuangan daripada hasil pemilihan presiden AS.