Usup Supriyatna menghadapi dilema saat usahanya dalam budidaya ikan sidat, di mana kualitas air di bioflok tidak kunjung teratasi. Berbagai prebiotik pun telah dicoba, namun tidak memberikan hasil yang memuaskan. Hingga akhirnya, komunikasi dengan Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat BRIN, Jasmal Basmal, membawa Usup pada ide hilirisasi rumput laut. Hilirisasi merupakan program yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia.
Usup dan Jasmal kemudian berkolaborasi untuk mengolah rumput laut gracilaria hasil budidaya Usup menjadi biostimulan dan/atau prebiotik untuk suplemen perikanan. Ide ini ternyata berhasil menjernihkan air dan memberikan pertumbuhan yang baik pada ikan. Selain itu, biostimulan ini juga diterapkan pada udang dengan hasil memuaskan.