Metode EV/CFO memberikan kelebihan karena memasukkan elemen utang perusahaan, sehingga memberikan gambaran yang lebih akurat dibandingkan dengan metode valuasi lainnya. Sebagai contoh, ketika kita mengakuisisi perusahaan, kita akan menanggung seluruh utang perusahaan dan memegang aset lancar berupa kas yang menjadi hak kita. Melihat dari aspek arus kas operasional, informasi mengenai nilai arus kas operasional dapat ditemukan di laporan keuangan tahunan atau kuartalan. Arus kas operasional merupakan indikator yang cukup nyata untuk mengevaluasi apakah perusahaan tersebut benar-benar bisa mencatatkan penjualan atau sebaliknya.
Sebagai contoh simulasi, ketika kita melihat laporan keuangan perusahaan A dengan kapitalisasi pasar Rp 525 miliar, utang bank Rp 11 miliar, kas Rp 432 miliar, rata-rata arus kas operasional tiga tahunnya mencapai Rp 187 miliar, maka terdapat nilai EV/CFO sebesar 0,6 kali. Hal ini menunjukkan bahwa biaya modal yang digunakan investor untuk mengakuisisi perusahaan tersebut sudah bisa kembali atau terbayarkan dalam waktu enam bulan saja. Dengan demikian, metode valuasi EV/CFO dapat memberikan pandangan yang lebih akurat mengenai prediksi waktu kapan Anda akan balik modal.