KSPPS Giri Arta Syariah sendiri berpusat di Purwosari, Gunungkidul, dan telah beroperasi sejak tahun 2012. Saat ini, mereka telah berhasil membuka diri bagi lebih dari 18 ribu anggota, yang sebagian besar terdiri dari petani, pedagang, dan nelayan. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi simpan pinjam syariah telah mampu mendekatkan diri pada masyarakat ekonomi bawah, yang sebelumnya mendapat pelayanan dari rentenir.
Dalam upaya edukasi masyarakat, Wahyu menjelaskan bahwa mereka menggunakan sistem jemput bola, yang secara kebetulan juga digunakan rentenir. Namun, pendekatan ini memberikan keuntungan bagi masyarakat, sehingga rentenir dapat segera tergantikan oleh koperasi. Namun, tantangan juga tidak lepas dari koperasi ini. Keberadaan badan hukum membuat setiap langkah yang mereka ambil harus sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Pendekatan pelayanan cepat yang mereka terapkan, musti tetap sesuai dengan standar normatif. Hal ini menuntut kebutuhan akan sumber daya manusia yang cukup untuk mengantisipasi peredaran uang yang tersedia di kalangan rentenir. Selain itu, koperasi juga dihadapkan pada tantangan baru, yaitu adanya praktik pinjaman online (pinjol).