Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi tidak terjadinya badai di khatulistiwa adalah distribusi panas di permukaan Bumi. Daerah khatulistiwa cenderung menerima paparan sinar matahari secara konsisten sepanjang tahun, sehingga tidak terdapat perbedaan suhu yang begitu signifikan antara daratan dan perairan. Perbedaan suhu inilah yang umumnya menjadi pemicu utama terbentuknya badai di daerah lain.
Meskipun badai tidak pernah terjadi di khatulistiwa, hal ini tidak berarti bahwa daerah ini terhindar dari ancaman cuaca ekstrem. Khatulistiwa sering kali mengalami fenomena cuaca ekstrem lain, seperti hujan lebat, petir, atau bahkan gelombang panas yang dapat memberikan dampak serius terhadap lingkungan dan manusia.
Dalam pengamatan dan penelitian fenomena alam ini, para ahli memainkan peran penting dalam memahami pola cuaca di berbagai belahan Bumi. Dengan pemahaman akan efek coriolis dan faktor lain yang mempengaruhi pembentukan badai, para ilmuwan dapat memberikan peringatan dini dan informasi penting untuk mitigasi bencana alam yang mungkin terjadi di masa depan.
Dengan memahami mengapa badai tidak pernah terjadi di khatulistiwa, kita dapat lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman cuaca ekstrem di daerah lain. Selain itu, pengetahuan ini juga dapat menjadi dasar untuk mengembangkan strategi mitigasi bencana yang lebih efektif di masa depan.