Matija Strli, seorang profesor kimia dari Universitas Ljubljana, mengungkapkan bahwa timnya sempat mengkhawatirkan adanya indikasi pembusukan atau degradasi mikroba pada mumi yang dianalisis. Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda kerusakan tersebut.
"Kami awalnya cukup khawatir akan menemukan jejak degradasi mikroba, namun hasilnya justru menunjukkan bahwa lingkungan di museum sangat baik dalam menjaga kondisi mumi," jelas Strli.
Kesimpulan: Misteri Mumi yang Tak Hanya Abadi, Tapi Juga Harum
Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana orang Mesir kuno merancang proses mumifikasi dengan sangat cermat, tidak hanya untuk menjaga tubuh tetap utuh tetapi juga untuk mempertahankan aroma yang khas. Temuan ini juga membuka kemungkinan baru dalam dunia arkeologi dan konservasi sejarah, terutama dalam memahami lebih dalam praktik keagamaan dan budaya peradaban kuno.
Kini, selain keindahan seni dan misteri yang menyelimuti mumi, satu fakta menarik lainnya yang bisa kita ingat adalah bahwa mumi Mesir kuno ternyata memiliki aroma yang cukup menyenangkan, bukan seperti yang selama ini dibayangkan!