Kasus ini menuai pro-kontra di masyarakat terkait urgensi penggunaan pinjaman daring. Di satu sisi, banyak yang berpendapat bahwa paylater menawarkan kemudahan dan fleksibilitas yang tidak bisa disediakan oleh lembaga keuangan tradisional. Namun, di sisi lain, beberapa pihak menyoroti pentingnya kesadaran dan tanggung jawab dalam menggunakan fitur tersebut. Terlebih lagi, banyak lender (pemberi pinjaman) yang tidak transparan dalam menjelaskan syarat-syarat yang terkait, sehingga membuat konsumen tidak sepenuhnya memahami apa yang mereka hadapi. Hal ini semakin diperparah oleh penggunaan bahasa yang rumit dalam kontrak pinjaman, yang membuat banyak konsumen merasa bingung.
Sebelum memutuskan untuk menggunakan layanan paylater, sangat penting bagi masyarakat untuk membaca syarat dan ketentuan yang berlaku. Memahami bagaimana bunga dan biaya keterlambatan dihitung bisa menjadi kunci untuk menghindari masalah keuangan di masa depan. Keterbatasan pengetahuan di kalangan konsumen sering kali dimanfaatkan oleh pihak pemberi pinjaman yang tidak bertanggung jawab, sehingga penciptaan regulasi yang lebih ketat di industri ini sangat diperlukan. Apalagi, dengan adanya kasus-kasus penagihan yang sangat agresif, konsumen harus lebih waspada dan cerdas dalam mengambil keputusan finansial.