Penggunaan kekuatan yang tidak proporsional dalam penegakan hukum dapat menimbulkan kontroversi serta mengancam rasa keadilan di tengah masyarakat. Hal ini juga dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian. Aipda Robig sebagai seorang anggota kepolisian seharusnya telah mampu mengendalikan diri dan menggunakan kekuatan dengan bijak dalam menangani situasi kritis.
Reaksi masyarakat terhadap kasus penembakan ini pun bermacam-macam. Ada yang menuntut tindakan tegas terhadap Aipda Robig, sementara ada juga yang memahami bahwa situasi saat kejadian mungkin sangat kritis dan menuntut keputusan cepat. Namun demikian, tindakan kepolisian seharusnya tetap berada dalam batas-batas yang dibenarkan oleh hukum.
Kasus penembakan ini juga membuka diskusi mengenai perlunya peningkatan pelatihan dan pembinaan bagi anggota kepolisian dalam menghadapi situasi kritis. Keputusan yang diambil dalam situasi yang memerlukan keputusan cepat seharusnya tetap didasari oleh pertimbangan yang matang dan hanya menggunakan kekuatan yang proporsional.