D'Masiv pertama kali dibentuk pada 3 Maret 2003. Nama D'Masiv sendiri berasal dari kata dalam bahasa Inggris "massive" sebagai semacam pengharapan agar bisa meraih hasil sebaik mungkin di kancah musik nasional. Pada Tahun 2006 Massive (Sebelum berganti nama menjadi D'masiv) pernah memulai debut album pertama mereka berjudul "Menuju Nirwana" di bawah label indie Malta Music Indonesia.
Namun album pertama mereka dengan nama Massive kurang laku di pasaran. Nama mereka mulai melambung setelah berhasil memenangkan kompetisi musik A Mild Live Wanted pada tahun 2007 dengan juara satu dengan mengalahkan beberapa kontestan lain seperti Geisha,North, Riveira,Beautiful Monday,Coin dan lain-lain. Mereka pada saat mengikuti ajang kompetisi A mild Live Wanted pada tahun 2007 tersebut sudah berganti nama dari awalnya Massive menjadi d'masiv dengan hits single "Tak Bisa Hidup Tanpamu".
D'Masiv akhirnya merilis debut album pertama mereka berjudul "Perubahan" pada tahun 2008 dengan judul lagu "Cinta Ini Membunuhku" sebagai lagu andalannya. Lagu ini sangat populer sehingga semakin melambungkan nama mereka di kancah musik nasional. Di akhir tahun 2008, D'Masiv membuat wadah perkumpulan bagi para penggemarnya dengan nama Massiver. Pada tahun 2009, D'Masiv merilis mini album yang berisi 2 lagu berjudul "Mohon Ampun Aku" dan "Jangan Menyerah".
Menurut Rian, vokalis D'Masiv, proses pembuatan mini album ini sangat singkat dan dirilis untuk menyongsong bulan Ramadan 1430 H yang jatuh menjelang akhir bulan Agustus 2009. Di bawah kontrak Musica, perusahaan label musik besar di Indonesia, D'Masiv merilis album pertamanya yang berjudul “Perubahan” pada tahun 2008. Dengan lagu andalannya “Cinta Ini Membunuhku”, D'Masiv mulai diperhitungkan di kancah musik nasional. Kemudian, pada tahun 2009, D'Masiv kembali merilis 2 single dalam satu album “Special Edition“ yaitu “Jangan Menyerah” dan “Mohon Ampun”.
Meskipun kedua lagu tersebut bukan dimaksudkan sebagai lagu religius, namun unsur Ketuhanan dan agamanya sangat kental. Kedua lagu ini sukses mendobrak rekor penjualan dan mengukuhkan D’Masiv sebagai band top Indonesia dengan rekor penjualan digital sekitar 7,5 juta kali unduh. Kepopuleran D'Masiv memicu band ini untuk bereksperimen dengan berbagai genre seperti pada album kedua “Perjalanan” pada tahun 2010 dengan Hits Single Rindu Setengah Mati, Sudahi Perih Ini, Apa Salahku, Semakin dan Jangan Pergi.
Pada album kedua ini, mereka bekerja sama dengan Kevin Aprilio dan membuat lagu sendu yang sukses menjadi soundtrack sinetron Kejora Dan Bintang yaitu “Rindu Setengah Mati”. Album ini dijual di toko kaset di seluruh Indonesia dan online store. Kemudian dilanjutkan dengan album ketiga yang berjudul “Persiapan” pada tahun 2012. Album ketiga D'Masiv berjumlah 12 track dengan hits single Natural, Pergilah Kasih, Aku Kehilanganmu, dan Nyaman. Album ini dijual di toko kaset terdekat di seluruh indonesia dan online store. Kemudian dilanjutkan dengan album keempat yang dirilis pada tahun 2014 oleh D'Masiv yang berjudul “Hidup Lebih Indah” dengan 9 lagu baru dan 3 lagu lama dari album sebelumnya. Album keempat dibuat dengan harapan musik d’Masiv dapat membawa kebahagiaan bagi orang yang mendengarnya, di dukung dengan lagu dengan nada riang seperti “Batu”, “Esok Kan Bahagia” Feat (Ariel, Momo & Giring) dan “Cahaya Hati”. Album ini cukup spesial karena selain dirilis dengan bentuk CD juga dalam bentuk vinyl (piringan hitam). Album ini dijual di gerai Texas Chicken seluruh indonesia, di toko kaset dan online store.
Pada 9 Februari 2015, penyanyi pop legendaris Indonesia Rinto Harahap meninggal dunia. Untuk mengenang berbagai karya yang telah diciptakannya, Asosiasi Industri Rekaman Indonesia membuat sebuah proyek dimana para musisi muda mendaur ulang lagu-lagu Rinto. Beberapa label rekaman ikut bergabung, salah satunya Musica Studio's, label yang menaungi D'masiv. "Kau Yang Ku Sayang" kemudian dirilis dalam album tribute Rinto Harahap, Kami Mengenang Rinto Harahap. Pada 20 November 2015, Iwan Fals merilis album SATU hasil proyeknya bersama beberapa band Musica Studio's, diantaranya Noah, D'Masiv, Geisha, dan Nidji di iTunes. Pada 7 Desember 2015, Iwan Fals mengadakan konser bertajuk "SATU Project" bersama kolaborator album yang disiarkan di RCTI. Konser ini digelar sebagai perkenalan untuk kolaborasi mereka. Setelah konser tersebut, mereka bersama akan menggelar promosi album dengan tur konser di lima kota di Indonesia, diantaranya Banjarmasin, Malang, Palembang, Makassar, dan Badung. Pada 14 Februari 2016, Iwan Fals merilis video musik untuk singel keempat album ini, "Satu-satunya" yang ditampilkan bersama D'masiv.
Pada 15 Januari 2016, Musica Studio's merilis video musik untuk lagu "Abadi" yang ditampilkan oleh semua kolaborator, disusul video musik untuk lagu daur ulang "Kemesraan" pada 20 Juli 2016. Album ini kemudian diluncurkan dalam jumpa pers yang digelar di Pisa Cafe, Menteng, Jakarta, pada 11 Mei 2016. Album ini dijual di gerai texas chicken seluruh indonesia, di toko kaset dan online store. Kemudian D'Masiv mengeluarkan Album religi pertamanya dengan berjudul D’MASIV with RAEF: Negeriku Cintaku (Home), album religi yang dibuat berkolaborasi dengan Raef Haggag, seorang penyanyi Mesir Amerika. Kental dengan nuansa Islami dan terasa adem saat didengarkan, album ini mendapatkan nominasi lagu religi terbaik dari Anugerah Musik Indonesia.
Album ini dijual di gerai indomaret seluruh indonesia dan online store. Pada tahun 2016, d’Masiv mengeluarkan album kelimanya yang berjudul D'Masiv (Orange Album). Bekerja sama dengan Andhika eks The Titans, Noey & Capung (keduanya dari Java Jive) dan Yockie Suryoprayogo. D'Masiv lewat Orange Album memiliki 10 lagu.dan album ini dijual digerai alfamidi diseluruh indonesia dan online store Pada tahun 2019, d'masiv mengeluarkan album keenam yang berjudul LOVE.
Album ini cukup spesial karena melibatkan setiap musisi di tiap lagunya Yakni: Rossa, Muhammad Istiqamah Jamad, Maizura, Alm. Chrisye dan David Noah. Album ini memiliki 10 track lagu terdiri dari 9 lagu baru dan 1 lagu lama, Di album ini d'masiv menambah 1 Adittional Player bernama Vegry Harindah Husain sebagai keyboardist. Album ini dijual melalui kerja sama dengan paytren melalui PEYMUSIK di seluruh indonesia dan online store. Pada tanggal 8 Maret 2020, D'masiv merilis singel daur ulang dari Chrisye yang berjudul, "Kala Sang Surya Tenggelam".
Mereka mengaransemen ulang lagu ciptaan Guruh Soekarnoputra tersebut dalam versi yang lebih lembut. Lagu tersebut dijadikan sebagai singel utama dalam album kompilasi Puspa Ragam Karya Guruh Soekarno Putra 2020 yang berisi kumpulan lagu hits ciptaan Guruh Soekarnoputra yang diaransemen ulang oleh musisi lainnya. Album Ini hanya dijual di gerai KFC di seluruh Indonesia dan online store. Video musik menyusul dirilis di YouTube pada tanggal 8 Maret 2020 yang disutradarai oleh Upie Guava dari rumah ketika PSBB sedang diberlakukan. Pada Tahun 2022 D'masiv mengeluarkan album ke tujuh yang berjudul TIME yang dirilis pada tanggal 25 Februari 2022. Di album ini berjumlah 10 lagu, sebagian lagu yang sudah dijadikan singel dari album baru tersebut yaitu : Waktu Yang Menjawab, Kau Yang Tak Pernah Tahu Feat Fariz RM dan Sinema Feat Fiersa Besari. Album ini dijual di Semesta goods, online store dan juga dapat diunduh di platform digital.