Kritik terhadap regulasi ini semakin keras ketika pemerintah Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Donald Trump, turut memberikan respons. Brian Hughes, juru bicara Dewan Keamanan Nasional (NSC) Amerika Serikat, dalam pernyataannya kepada Politico, menyebut denda yang dikenakan kepada Apple dan Meta sebagai pemerasan ekonomi yang tidak akan ditoleransi oleh pemerintah AS. Hughes menegaskan bahwa regulasi di luar negeri yang menghambat perusahaan-perusahaan AS untuk berinovasi, serta membatasi kebebasan berbisnis, merupakan hambatan perdagangan yang merugikan masyarakat sipil yang bebas.
DMA: Sebuah Regulasi yang Kontroversial
Salah satu hal yang menjadi fokus dalam perdebatan ini adalah Digital Markets Act (DMA), yang merupakan regulasi baru yang diberlakukan Uni Eropa untuk mengatur pasar ekonomi digital. DMA bertujuan untuk menciptakan persaingan yang lebih sehat dengan mengatur dominasi perusahaan-perusahaan besar dalam pasar digital. Namun, regulasi ini menjadi masalah besar bagi perusahaan teknologi Amerika, seperti Meta dan Apple, yang merasa bahwa aturan ini justru akan merugikan mereka dan memberi lebih banyak kendali kepada pihak ketiga, yang mungkin tidak memiliki kepentingan bisnis yang sejalan dengan mereka.
Meta melalui juru bicaranya, menyatakan bahwa mereka berharap Presiden Donald Trump dapat memasukkan masalah DMA dalam negosiasi perdagangan dengan Uni Eropa. Menurut Meta, DMA merupakan hambatan non-tarif terhadap perdagangan yang sangat merugikan, karena membatasi kebebasan perusahaan teknologi untuk beroperasi sesuai dengan model bisnis mereka yang sudah berjalan lama.
Sementara itu, perwakilan Apple memilih untuk tidak memberikan tanggapan terkait dengan kemungkinan negosiasi DMA dalam pembicaraan perdagangan antara AS dan Uni Eropa. Namun, Apple sangat menekankan bahwa denda sebesar 500 juta euro yang dijatuhkan kepada mereka, serta pemaksaan perubahan aturan yang diberlakukan Uni Eropa, dapat berpotensi merusak privasi dan keamanan pengguna mereka, serta memaksa mereka untuk menyerahkan teknologi canggih mereka secara gratis kepada pihak lain.