Baru-baru ini, muncul sebuah kasus tentang keberadaan aplikasi pinjaman online palsu yang beredar di Google Play Store di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Aplikasi tersebut diidentifikasi sebagai SpyLoan, yang mengatasnamakan berbagai lembaga keuangan resmi untuk menawarkan pinjaman dengan proses persetujuan cepat dan persyaratan yang menipu. Rupanya, setidaknya ada 15 aplikasi yang mengandung SpyLoan yang berhasil ditemukan dalam investigasi.
Setelah mengunduh dan menginstal aplikasi tersebut, para korban diminta untuk melakukan validasi menggunakan kata sandi sekali pakai (OTP) serta menyerahkan dokumen identifikasi, informasi pribadi, data karyawan, dan rincian rekening perbankan.
Namun, yang terjadi selanjutnya justru membuahkan hasil yang berbeda dari yang diharapkan. Aplikasi SpyLoan ini tidak hanya mencuri data pribadi korban, tetapi juga menggunakannya untuk memeras atau meminta uang tebusan.
Beberapa aplikasi bahkan tidak memberikan pinjaman sama sekali, sementara yang lain memberikan pinjaman dengan jumlah yang lebih kecil dari yang diajukan, sambil menerapkan biaya yang signifikan dan bunga yang lebih tinggi dari yang ditampilkan. Mereka juga menggunakan taktik pemasaran yang menarik, seperti menawarkan paket pinjaman dengan jangka waktu tertentu untuk mengelabui pengguna.
