Kejadian-kejadian ini memberi sedikit cahaya harapan bahwa kesadaran Al-Waleed mungkin belum sepenuhnya padam. Banyak orang percaya, ini adalah pertanda bahwa suatu hari nanti, ia mungkin bisa pulih dan kembali berkomunikasi.
Cinta Tanpa Batas: Perjuangan Sang Ayah
Salah satu sosok yang paling teguh mendampingi Al-Waleed adalah sang ayah, Pangeran Khaled bin Talal. Dalam sebuah unggahan di media sosial X (dulu Twitter), ia menulis penuh haru:
“Anakku tercinta, segala puji bagi Allah yang menghidupkan siapa yang Dia kehendaki dengan perintah-Nya. Jangan pernah putus asa dari kekuasaan Allah.”
Ucapan itu menggambarkan betapa besar keyakinan dan cinta seorang ayah terhadap putranya, meski kondisi medis tak kunjung menunjukkan perubahan signifikan. Ketika tim dokter menyarankan pencabutan alat bantu kehidupan pada tahun 2015, keluarga menolak tegas. Mereka memilih untuk tetap percaya bahwa mukjizat bisa terjadi kapan saja.
Perawatan Intensif dan Perjuangan Tim Medis
Selama lebih dari 18 tahun koma, Al-Waleed dirawat dengan dukungan penuh dari alat medis modern dan pengawasan profesional. Setiap detak jantung dan aktivitas tubuhnya dimonitor secara berkala untuk menjaga stabilitas tubuhnya.
Perawatan intensif yang berkelanjutan menunjukkan betapa seriusnya keluarga dalam menjaga kesehatan Al-Waleed. Mereka bahkan aktif membagikan perkembangan kondisi sang pangeran melalui media sosial sebagai bentuk transparansi, dukungan moral, dan harapan bersama.
Momen Mengharukan: Ulang Tahun ke-36 di Tengah Koma
Walaupun Al-Waleed masih dalam kondisi koma, keluarganya tetap merayakan ulang tahunnya dengan penuh makna. Pada 18 April 2025, ia genap berusia 36 tahun, dan keluarga kerajaan mengadakan perayaan sederhana untuk memperingatinya.