Ketika Nabi Muhammad wafat, Zaid bin Tsabit juga terlibat dalam mengumpulkan Al-Qur'an. Beliau merupakan salah satu dari para sahabat yang dipercaya untuk menuliskan ayat-ayat Al-Qur'an yang telah dihafal oleh sahabat lainnya. Kemampuannya dalam menulis dan membaca sangat membantu proses penulisan Al-Qur'an yang kemudian menjadi pedoman utama bagi umat Islam hingga saat ini.
Meskipun pemalu, Zaid bin Tsabit juga aktif dalam berbagai kegiatan dakwah dan beliau pernah terlibat dalam beberapa peperangan yang dipimpin oleh Nabi Muhammad. Meskipun tidak banyak catatan mengenai peran beliau dalam peperangan, namun keberaniannya untuk ikut serta dalam memperjuangkan agama Islam tidak dapat dipandang remeh.
Kepemaluannya juga tidak pernah menyurutkan semangat Zaid bin Tsabit untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Beliau selalu berusaha untuk meningkatkan pemahaman agamanya dan selalu siap menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para sahabat yang lain. Kepemaluannya tidak menjadi penghalang bagi Zaid bin Tsabit untuk tetap menjadi sosok yang terus berkontribusi dalam meningkatkan dakwah Islam.