Tapi inget, timing dan cara penyampaiannya penting banget. Jangan ngomong pas dia lagi stres, capek, atau di tengah banyak orang. Cari momen yang tenang dan aman secara emosional.
3. Jangan Berlomba, Tapi Bijak Menilai
Kalau kamu dan sahabatmu sama-sama mau ‘mendekati’ orang itu, jangan sampai kalian terjebak dalam kompetisi. Cinta bukan pertandingan siapa cepat, siapa menang. Dan kamu juga nggak bisa maksa seseorang untuk memilih hanya karena kamu lebih dulu suka.
Kalau kamu mulai ngerasa hubungan kalian jadi kompetitif, itu tanda untuk istirahat sebentar. Fokus ke diri sendiri, dan ingat: orang yang tepat nggak akan bikin kamu ngerasa harus bersaing sama sahabat sendiri.
4. Bisa Jadi Saatnya Mundur
Kadang, yang terbaik bukan memilih antara gebetan atau sahabat, tapi memilih untuk mundur dari keduanya demi kesehatan mentalmu sendiri. Nggak semua cinta harus diperjuangkan sampai akhir, apalagi kalau perjuangan itu bikin kamu kehilangan orang yang selama ini selalu ada.
Mundur bukan berarti kalah. Justru, itu bentuk kekuatan dan kedewasaan kamu dalam mengatur prioritas. Karena dalam hidup, menjaga persahabatan jangka panjang bisa jauh lebih berarti daripada hubungan romantis yang belum tentu pasti.
5. Jaga Hati, Tapi Jangan Hancurkan Hubungan
Kalau kamu udah ngobrol, udah jujur, tapi sahabatmu tetap lanjut dengan gebetan yang sama, itu hak mereka. Di titik ini, kamu bisa memilih: tetap berteman dengan batasan baru, atau menjauh sementara untuk menjaga hati kamu sendiri. Keduanya valid.