Keperawatan Anestesiologi: 0,4 persen
Farmasi: 0,4 persen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja: 0,6 persen
Manajemen Administrasi: 0,7 persen
Teknik Informatika: 0,7 persen
Perpajakan: 0,9 persen
Akuntansi: 1,0 persen
Teknik Kimia: 1,2 persen
Budidaya Ternak: 1,2 persen
Agribisnis: 1,3 persen
Jurusan Terketat S1 Saintek:
-
Farmasi: 1,7 persen
-
Informatika: 2,8 persen
-
Teknik Industri: 2,9 persen
-
Kedokteran: 2,9 persen
-
Teknik Elektro: 2,9 persen
-
Teknik Sipil: 3,6 persen
-
Ilmu dan Teknologi Pangan: 3,6 persen
-
Teknik Mesin: 3,7 persen
-
Sains Data: 4,1 persen
-
Psikologi: 4,3 persen
Jurusan Terketat S1 Sosial-Humaniora:
-
Bisnis Digital: 1,9 persen
-
Ilmu Komunikasi: 2,5 persen
-
Manajemen: 2,9 persen
-
Akuntansi: 3,0 persen
-
Bimbingan dan Konseling: 3,7 persen
-
Ilmu Administrasi Negara: 4,0 persen
-
Sastra Inggris: 4,2 persen
-
Hubungan Internasional: 4,5 persen
-
PGSD Surakarta: 4,6 persen
-
Pendidikan Bahasa Inggris: 4,9 persen
Masih Ada Jalur Mandiri Sementara itu, Kepala Kantor Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) UNS, Prof. Drs. Sutarno, menambahkan, bagi peserta yang belum lolos seleksi Jalur SNBT, UNS membuka jalur Seleksi Mandiri UNS (SM-UNS) tahun 2025. Peserta dapat memperoleh informasi lebih detail mengenai jalur, kuota, jadwal, dan persyaratan seleksi mandiri, melalui laman SPMB UNS, http://spmb.uns.ac.id. Pendaftaran Seleksi Mandiri UNS masih dibuka hingga Tanggal 4 Juni 2025.
