Mencegah Cedera: Selalu Pakai Sabuk Pengaman
Jika turbulensi tidak membahayakan pesawat, lalu mengapa kita tetap dianjurkan untuk selalu waspada? Bahaya terbesar dari turbulensi bukanlah pada pesawat itu sendiri, melainkan pada penumpang yang tidak memakai sabuk pengaman. Turbulensi yang tidak terduga, terutama jenis clear-air, bisa menyebabkan penumpang atau benda-benda di kabin terlempar. Cedera seperti patah tulang atau luka pada kepala bisa terjadi jika seseorang tidak terikat di kursinya saat guncangan tiba-tiba.
Itulah mengapa pramugari selalu mengingatkan untuk memasang sabuk pengaman saat tanda sabuk pengaman menyala, dan bahkan disarankan untuk tetap memakainya sepanjang penerbangan. Ini adalah langkah pencegahan paling sederhana dan efektif untuk memastikan keselamatan pribadi. Pilot juga biasanya akan memberikan peringatan jika mereka memprediksi akan melewati area dengan potensi turbulensi.
Selain itu, jika turbulensi terasa berat, sebaiknya hindari berdiri atau menggunakan toilet. Jika terpaksa harus bergerak, pegangan yang ada di sepanjang lorong bisa jadi bantuan. Menutup dan mengunci bagasi kabin juga penting agar barang tidak jatuh dan melukai penumpang.
Kesimpulan: Guncangan Bukan Berarti Bahaya
Singkatnya, turbulensi di pesawat adalah fenomena alam yang normal dan tidak berbahaya bagi keselamatan pesawat. Pesawat modern dirancang dan diuji untuk bisa menahan guncangan terberat sekalipun. Kepercayaan diri pilot, desain pesawat, dan teknologi navigasi telah memastikan bahwa terbang melalui turbulensi adalah prosedur yang aman.