Dalam ilmu pengetahuan, kita telah belajar bahwa Bumi melakukan rotasi penuh setiap 24 jam sekali. Namun, tahukah kamu bahwa sekitar empat miliar tahun lalu, satu hari di Bumi hanya berlangsung sekitar enam jam? Fakta ini menggugah rasa penasaran, karena perubahan durasi rotasi Bumi tersebut ternyata memiliki dampak besar, tidak hanya pada planet ini, tetapi juga pada kehidupan mikroba yang ada di dalamnya.
Sebuah penelitian menarik telah menemukan hubungan langsung antara durasi hari yang lebih pendek dengan produksi oksigen oleh mikroba. Penelitian ini dilakukan di bawah permukaan Danau Huron yang terletak di Michigan, Amerika Serikat, dan Ontario, Kanada. Di sana, di kedalaman 24 meter dan dengan diameter sekitar 91 meter, peneliti menemukan wilayah yang memiliki kadar oksigen sangat rendah dan mengandung sulfur. Wilayah ini menjadi tempat yang cocok bagi banyak mikroba untuk berkembang biak.
Peneliti menemukan bahwa dua jenis mikroba utama hidup di sana: Purple Cyanobacteria dan White Bacteria. Purple Cyanobacteria adalah mikroba yang melakukan fotosintesis untuk menghasilkan oksigen. Mereka mencari sumber cahaya matahari dan menghasilkan oksigen yang sangat penting bagi ekosistem mereka.
Sementara itu, White Bacteria memakan sulfur dan menghasilkan sulfat. Mikroba ini hidup jauh lebih dalam saat siang hari dan berfungsi untuk mengolah bahan-bahan kimia di sekitarnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Judith Klatt, seorang peneliti dari Max Planck Institute for Marine Microbiology, menyebutkan bahwa ada hubungan yang erat antara dinamika cahaya dengan pelepasan oksigen oleh mikroba.