Dalam konteks sosiologi, etnosentris juga menjadi topik kajian yang relevan dalam memahami dinamika masyarakat multikultural. Dalam masyarakat yang heterogen, etnosentris dapat menjadi pemicu ketegangan antar kelompok yang memiliki perbedaan budaya, agama, atau bahasa. Dalam kasus ekstrem, etnosentris juga dapat memicu konflik sosial dan bahkan kekerasan antarkelompok.
Selain itu, etnosentris juga terkait dengan pembentukan identitas sosial individu. Manusia cenderung mencari identitas dalam kelompoknya, dan perilaku etnosentris menjadi cara untuk mempertahankan identitas kelompok tersebut. Perasaan kebanggaan terhadap kelompoknya sendiri dan pandangan negatif terhadap kelompok lain menjadi manifestasi dari etnosentris dalam kehidupan sosial.
Pemahaman mengenai etnosentris dalam prespektif sosiologi juga memberikan landasan untuk mengatasi ketegangan antarkelompok dalam masyarakat. Melalui pendekatan sosiologis, masyarakat dapat memahami bahwa perbedaan antarkelompok bukanlah alasan untuk saling merendahkan. Pendidikan, dialog, dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai perbedaan budaya dan nilai antarkelompok menjadi langkah yang penting untuk mengurangi dampak negatif dari etnosentris dalam masyarakat.