Ada juga tantangan yang datang dengan mengandalkan teknologi. Misalnya, tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap perangkat dan internet. Ketidakadilan ini dapat menciptakan kesenjangan dalam sistem pendidikan, di mana siswa dari latar belakang yang kurang mampu akan tertinggal. Guru, dengan kehadiran mereka, dapat membantu menjembatani kesenjangan ini dengan menyediakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendorong semua siswa untuk berpartisipasi dalam proses belajar.
Teknologi dan guru tidak harus dilihat sebagai ancaman satu sama lain, tetapi lebih sebagai dua elemen yang saling melengkapi. Dalam pendidikan masa depan, kita bisa membayangkan sebuah ideal di mana AI dalam pendidikan digunakan untuk mengautomasi tugas-tugas administratif, sehingga guru bisa lebih fokus pada pengajaran yang bermakna dan interaksi dengan siswa. Dengan kata lain, teknologi dapat membantu mendukung peran guru, bukan menggantikannya.
Seiring berkembangnya zaman, kebutuhan untuk mengedukasi generasi mendatang akan berubah. Keterampilan yang diperlukan untuk berhasil di dunia yang didorong oleh teknologi akan terus berkembang. Ini mengharuskan guru untuk tetap relevan dan beradaptasi dengan perubahan. Dalam hal ini, pelatihan berkelanjutan dan pengembangan profesional akan menjadi penting untuk memastikan bahwa guru tetap mendapatkan informasi terbaru tentang teknologi dan metodologi pengajaran.