Perusahaan memandang Indonesia sebagai pilihan yang lebih strategis karena sejarah panjang pabrik di Indonesia, infrastruktur produksi yang sudah mapan, serta investasi yang telah dilakukan. Keputusan ini membawa berkah bagi Indonesia, terutama dalam peningkatan permintaan ekspor. Sebagaimana data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan ekspor Suzuki di semester pertama tahun 2024 mencapai 8.187 unit, dengan pangsa pasar sebesar 3,7%, yang menempatkannya pada posisi kelima.
Dengan penutupan pabrik Suzuki di Thailand, pabrik di Indonesia diharapkan dapat menerima lebih banyak permintaan ekspor. Hal ini memberikan peluang bagi industri otomotif Indonesia untuk semakin berkembang di pasar global.
Selain itu, keputusan pemindahan pabrik ini juga menandai perubahan strategi perusahaan dalam merespons pasar global. Meskipun penjualan mobil melambat secara global, Suzuki menegaskan akan tetap berorientasi pada produksi model Completely Knocked Down (CKD) untuk pasar ekspor.