TAMPANG.COM – Kendaraan Sport Utility Vehicle atau SUV kini mendominasi pasar otomotif global, termasuk Indonesia. Bodi besar, kabin luas, dan citra tangguh menjadi magnet yang menarik berbagai kalangan, dari keluarga muda hingga profesional urban.
Fenomena ini bukan sekadar tren sesaat. Data dari International Energy Agency (IEA) mencatat bahwa hampir separuh dari mobil baru yang terjual di dunia pada 2022 adalah SUV. Lantas, bagaimana kendaraan yang dulunya identik dengan militer ini bisa menjelma menjadi favorit konsumen global?
Awal Mula: Dari Medan Perang ke Kehidupan Sipil
SUV memiliki akar sejarah yang kuat. Setelah Perang Dunia II, kendaraan militer tangguh seperti Jeep Willys MB mulai dialihfungsikan untuk kebutuhan sipil. Kemunculan Jeep Station Wagon pada 1946 yang dilengkapi bodi baja dan opsi penggerak empat roda menjadi titik awal lahirnya SUV modern.
Keberhasilan Jeep menginspirasi produsen lain seperti Land Rover di Inggris dan Toyota di Jepang untuk mengembangkan kendaraan serupa. Mereka menawarkan kombinasi unik: ketangguhan medan berat dan kenyamanan layaknya mobil keluarga.
Era 70-80an: Lahirnya Istilah "SUV"
Masuk dekade 1970 hingga 1980-an, desain SUV mulai bertransformasi. Produsen mulai merancang mobil penumpang dengan ground clearance tinggi dan sistem 4WD, namun tetap nyaman digunakan di jalan raya.