Tampang.com | Pemerintah terus mendorong penggunaan motor listrik lewat skema subsidi dan insentif pajak. Harga yang kian terjangkau, bahkan di bawah Rp10 juta dengan bantuan pemerintah, diharapkan mampu mendorong transisi ke kendaraan ramah lingkungan.
Namun, kenyataannya adopsi motor listrik masih berjalan lambat. Masyarakat dinilai belum sepenuhnya yakin untuk beralih dari motor berbahan bakar fosil ke motor listrik.
Harga Turun, Tapi Infrastruktur Belum Mendukung
Meski harga menjadi daya tarik utama, keterbatasan infrastruktur menjadi tantangan besar. Stasiun pengisian baterai (SPBKLU) masih terbatas, terutama di daerah-daerah luar kota besar. Ini membuat pengguna merasa khawatir soal jarak tempuh dan ketersediaan pengisian ulang.