Pada pertandingan kedua, wasit Sivakorn Pu-Udom dari Thailand juga mendapat kritik karena tidak memeriksa VAR terkait dengan gol kedua yang dicetak oleh Qatar. Pada pertandingan tersebut, wasit Sivakorn sebelumnya juga pernah bertugas sebagai petugas VAR dalam pertandingan antara Indonesia dan Qatar.
Beberapa komentar dari warganet menunjukkan adanya ketidakpuasan terkait keputusan wasit pada pertandingan-pertandingan tersebut. Mereka merasa bahwa Qatar tidak pantas melangkah ke perempat final karena dianggap mendapat keuntungan dari keputusan wasit.
Seiring dengan perbincangan tersebut, opini-opini negatif pun bermunculan. Sebagian warganet mengkritik Qatar secara tajam, bahkan beberapa di antaranya menyebut kesuksesan Qatar dalam melaju ke perempat final sebagai hasil dari intervensi uang atau kekuatan finansial.
Kritikan terhadap keputusan wasit dan pro-kontranya keputusan tersebut seharusnya tidak diabaikan begitu saja. Hal ini merupakan aspek penting dalam pembinaan sepak bola, di mana integritas dan kejujuran dalam bertanding harus selalu dijunjung tinggi. Kontroversi seperti ini juga dapat memengaruhi citra dan reputasi suatu tim, serta merugikan semangat fair play dalam dunia sepak bola.