"Negara seperti India, Taiwan, dan Thailand sangat berani memberangkatkan pemain muda mereka ke berbagai turnamen. Pemain seusia Ubed (panggilan Mohammad Zaki Ubaidillah) biasanya mengikuti minimal 15 kompetisi dalam setahun," jelas Daryadi.
Dari sini, dia berharap PBSI semakin gencar mengirimkan pemain muda ke turnamen-turnamen internasional guna memperbaiki peringkat mereka di ranking BWF. Dengan peningkatan peringkat, para pelapis ini akan siap menjadi amunisi tambahan bagi bulu tangkis Indonesia di masa depan.
“Kalau hanya ikut 5-6 turnamen setahun, mustahil pemain bisa masuk 50 besar dunia karena jam terbang mereka harus banyak. Proses ini tidak bisa instan, bukan dalam satu atau dua tahun,” tambahnya.
Dengan keluarnya Jonatan, sorotan kini beralih ke dua talenta muda yang sedang naik daun, yaitu juara dunia junior 2023, Alwi Farhan, dan juara Singapore International Challenge 2025, Mohammad Zaki Ubaidillah. Kedua pemain ini juga menunjukkan performa impresif saat memperkuat Indonesia di Sudirman Cup 2025, di mana mereka tidak pernah kalah sepanjang turnamen meski Indonesia gagal meraih medali emas.