Vaksin yang akan diuji coba ini bernama M72/AS01E. Vaksin ini mengandung protein fusi dari dua antigen bakteri penyebab TBC (Mycobacterium tuberculosis) yang dikombinasikan dengan adjuvan AS01E milik perusahaan biofarmasi GlaxoSmithKline (GSK). Adjuvan ini juga digunakan dalam vaksin malaria dan vaksin herpes zoster (Shingrix).
Mekanismenya bekerja dengan mengaktifkan sel T CD4+ dan memicu produksi interferon-gamma serta antibodi, memperkuat sistem imun untuk melawan infeksi TBC.
Hasil Studi Fase 2b: Efikasi 50 Persen, Potensi Selamatkan Jutaan Jiwa
Uji coba sebelumnya yang dilakukan di Afrika Selatan, Zambia, dan Kenya menunjukkan hasil menggembirakan. Pada 3573 orang dewasa HIV-negatif dengan infeksi TBC laten, pemberian dua dosis vaksin ini mampu menurunkan risiko berkembangnya TBC aktif sebesar 50 persen.
Menurut WHO, jika vaksin ini digunakan secara luas selama 25 tahun ke depan, maka:
-
8,5 juta jiwa bisa diselamatkan,
-
76 juta kasus TBC dapat dicegah,
-
dan dunia bisa menghemat hingga USD 41,5 miliar dalam biaya pengobatan.