Di sisi lain, Kristian Hansen membela tindakannya dengan alasan bahwa kondisi jembatan tersebut sangat memprihatinkan. Melalui unggahan Instagram pribadinya, Kristian menceritakan pengalamannya saat pertama kali tiba di perkampungan Sampela, Bajo, di mana ia melihat jembatan yang rusak parah. Krisis ekonomi dan infrastruktur di daerah tersebut membuatnya merasa tergerak untuk turut serta membantu memperbaiki jembatan tersebut.
Menurut Kristian, donasi yang berhasil ia kumpulkan telah memungkinkannya untuk membeli bahan-bahan seperti kayu, paku, dan gergaji mesin yang dibutuhkan untuk memperbaiki jembatan. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada lebih dari 300 orang yang ikut berdonasi serta warga setempat yang turut serta bergotong royong dalam pembangunan ulang jembatan tersebut.
Kristian Hansen dianggap sebagai seorang turis baik hati yang peduli dengan kondisi masyarakat lokal di Wakatobi. Meskipun demikian, kejadian ini memunculkan perbedaan pendapat antara Kristian Hansen dan kepala desa setempat mengenai proses perbaikan jembatan yang telah dilakukannya.