Selain Indonesia, beberapa negara lain seperti Asia Tengah, Australia, Amerika Selatan, Eropa, dan India juga masuk dalam lintasan potensial jatuhnya objek ini.
Apa Itu Kosmos 482?
Kosmos 482 diluncurkan menggunakan roket SL-6/A-2-e, hanya berselang empat hari setelah peluncuran Venera 8—wahana saudara kembarnya yang berhasil mendarat di Venus. Sayangnya, Kosmos 482 gagal lepas dari gravitasi Bumi dan justru menjadi puing antariksa.
Wahana ini diketahui terpecah menjadi empat bagian. Dua di antaranya telah meluruh dan terbakar di atmosfer dalam waktu 48 jam. Sementara dua bagian lainnya, termasuk modul pendarat, bertahan di orbit tinggi dan baru kini diprediksi akan jatuh ke Bumi.
Apa Dampaknya bagi Masyarakat?
Meskipun terdengar mengkhawatirkan, para ahli menegaskan bahwa kemungkinan Kosmos 482 jatuh di wilayah padat penduduk sangat kecil. Sebagian besar puing antariksa yang masuk kembali ke Bumi biasanya jatuh di lautan, yang memang menutupi sekitar 71% permukaan planet.
Risiko menabrak pesawat terbang juga tergolong sangat kecil. Namun, dengan meningkatnya jumlah sampah antariksa dan penerbangan global, para ilmuwan tetap memperhatikan kemungkinan jangka panjang dampaknya.