Ketika Ibnu Sina berusia 16 tahun, ia telah menyelesaikan studinya dalam bidang kedokteran dan dianggap sebagai dokter muda yang berbakat. Dia terkenal dengan pemikiran inovatifnya dalam pengobatan dan pengembangan teori medis. Karyanya yang paling terkenal, "Al-Qanun fi al-Tibb" atau "The Canon of Medicine," menjadi salah satu karya paling berpengaruh dalam sejarah kedokteran, digunakan sebagai referensi di berbagai universitas di Eropa dan Timur Tengah selama berabad-abad.
Kontribusi Ilmiah dan Filosofis
Selain sebagai dokter terkemuka, Ibnu Sina juga dikenal sebagai seorang filosof yang mendalami karya-karya Aristoteles dan Plato. Dia mengembangkan pemikiran filosofisnya sendiri yang menggabungkan tradisi Yunani klasik dengan pemikiran Islam. Karya filosofisnya, seperti "Kitab al-Shifa" (The Book of Healing) dan "Kitab al-Najat" (The Book of Salvation), mempengaruhi perkembangan filsafat di dunia Islam dan Eropa.