Qatar dan Mesir telah berupaya untuk memediasi perundingan antara Israel dan Hamas guna mencapai gencatan senjata selama enam pekan. Namun sayangnya, upaya tersebut mencapai jalan buntu tanpa adanya kesepakatan yang dihasilkan.
2. Hamas Terlalu Banyak Menuntut
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menilai bahwa Hamas telah membuat tuntutan yang tidak realistis. Menurutnya, posisi Hamas menunjukkan ketidaktertarikan mereka dalam melanjutkan perundingan. Pernyataan tersebut disampaikan setelah Hamas menolak tawaran kesepakatan dengan Israel pada Senin malam.
Di pihak Hamas, mereka menuduh bahwa Israel terlalu lama dalam proses perundingan sambil melanjutkan serangan militer. Mereka menegaskan bahwa Israel tidak merespons tuntutan inti mereka, seperti gencatan senjata komprehensif, penarikan diri dari Jalur Gaza, pemulangan pengungsi, dan pertukaran tahanan yang nyata.
3. AS Abstain dalam Vote Resolusi di Dewan Keamanan
Dewan Keamanan PBB mengesahkan resolusi terkait konflik Gaza dengan persetujuan dari 14 negara anggota, sementara Amerika Serikat memilih untuk abstain. Kelompok Hamas menyambut positif lolosnya resolusi tersebut dan menekankan agar PBB mendesak Israel dalam menjalankannya. Namun di sisi lain, Israel menolak untuk menerapkan resolusi tersebut setelah disahkan oleh Dewan Keamanan PBB.