3. Ethiopia (US$7,4 miliar)
Pemerintah Ethiopia diizinkan oleh China untuk menangguhkan pembayaran utang sebesar US$7,4 miliar hingga tahun fiskal 2023/2024. China juga telah berkomitmen memberikan pinjaman sebesar US$13,7 miliar kepada Ethiopia sejak tahun 2020, meskipun belum jelas berapa jumlah utang yang akan jatuh tempo pada tahun fiskal yang akan datang.
4. Kenya (US$7,4 miliar)
Pemerintahan Kenya di bawah kepemimpinan Presiden William Ruto telah merilis dokumen tentang pinjaman sebesar US$3 miliar terkait dengan jalur kereta api yang kontroversial. Reuters melaporkan bahwa pemberi pinjaman dari China telah berkomitmen meminjamkan $9,3 miliar ke Kenya pada periode 2000 hingga 2020, dan total utang Kenya kini hampir mencapai 70 persen dari PDB-nya.
5. Sri Lanka (US$7,2 miliar)
Sri Lanka telah mencapai kesepakatan dengan China untuk merestrukturisasi utang sebesar $4,2 miliar. Pada Mei 2022, Sri Lanka gagal membayar utang luar negerinya di tengah krisis keuangan yang terburuk dalam beberapa dekade. Total utang luar negeri Sri Lanka mencapai US$46,9 miliar, di mana 52 persen di antaranya merupakan utang ke China.