Awalnya narkoba digunakan untuk dopping, meningkatkan daya kerja tubuh. Akan tetapi, berlanjut menjadi ketagihan akibat si pemakai merasa tak percaya diri lagi setelah efeknya hilang.
Orang yang menggunakan ini menginginkan aktivitas dan daya seksualitasnya meningkat, juga misalnya ingin tak tidur dua hari karena ada pekerjaan yang harus dikerjakan sampai larut malam.
Penggunaan ganja, meskipun jarang ada orang yang meninggal dunia akibat mengisap ganja, tetapi pemakainya akan terkena syndrom antimotivasi atau kebluk (malas). Kondisi ini dapat meningkatkan kadar opamine, lalu terjadi psikotik dan dapat mengakibatkan si pemakai paranoid, bahkan gila.
Secara farmakologi, zat psikoaktif terbagi berdasarkan sifat efeknya. Ada yang sifatnya merangsang otak, seperti amphetamine dalam sabu-sabu, ektasi juga kokain yang memberikan efek penggunanya semakin aktif, energik, gembira, dan tidak mengantuk.
Zat ini ketika dikonsumsi bekerja pada otak akan meningkatkan kadar dopamine. Zat ini ada yang bersifat legal dan illegal. Contoh yang legal seperti rokok yang mengandung zat nikotin dan kopi. Sementara yang ilegal adalah jenis-jenis narkotika tadi.