Kementerian Kesehatan Gaza juga mengungkapkan bahwa mereka menghadapi hambatan besar dalam mendapatkan pasokan obat-obatan dan peralatan medis akibat blokade yang diberlakukan terhadap Gaza. Meskipun upaya telah dilakukan untuk mendapatkan bantuan medis dari luar, namun kesulitan akses dan pengiriman barang-barang itu membuat situasi semakin sulit.
Selain itu, Kementerian Kesehatan Gaza juga mencatat bahwa utang yang mereka tanggung hampir mencapai tiga miliar shekel. Utang ini terakumulasi akibat biaya pengobatan pasien, pembelian obat-obatan, dan peralatan medis selama bertahun-tahun. Situasi ini semakin diperparah oleh pengurangan bantuan keuangan eksternal yang sebelumnya digunakan untuk mendukung sistem kesehatan di Gaza.
Kondisi ini memicu kekhawatiran akan dampak kesehatan masyarakat di Gaza, terutama di tengah pandemi global saat ini. Dengan stok obat-obatan yang semakin menipis, risiko penyebaran penyakit dan kematian akibat kondisi medis yang tidak tertangani dapat meningkat secara signifikan.