Shokuiku mengajarkan untuk berbagi makanan dengan keluarga dan teman, yang berkaitan dengan kualitas diet yang lebih baik dan berat badan lebih sehat.
Penerapan Prinsip dan Cara Menerapkan Shokuiku
Menurut A Guide to Shokuiku terbitan Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, memahami makanan dan gizi dapat membantu hidup, pikiran, dan tubuh lebih sehat. Makanan yang dikonsumsi semula merupakan bagian dari alam, yang dipanen, diproses, kemudian masuk ke dalam tubuh. Sebagai bahan bakar tubuh, makanan sangat menopang hidup manusia dan membantu menghubungkannya dengan generasi selanjutnya.
Untuk menerapkan shokuiku, Anda dapat fokus pada rasa kenyang bukan kalori. Alih-alih menghitung kalori, shokuiku mendorong agar fokus pada perasaan terhadap makanan tertentu. Hal ini melibatkan rasa lapar dan nafsu makan, serta belajar untuk mengenali kapan mulai merasa kenyang. Shokuiku juga memasukkan konsep yang disebut hara hachi bun me, yaitu gagasan bahwa seseorang harus berhenti makan ketika merasa sudah 80 persen kenyang.
Selain itu, shokuiku menekankan pentingnya makanan utuh, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian karena makanan tersebut kaya akan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh, termasuk protein, serat, lemak sehat, serta mikronutrien. Shokuiku menyoroti pentingnya menikmati beragam makanan alih-alih fokus pada pembatasan bahan pangan tertentu. Shokuiku juga mendorong untuk mencoba menyiapkan makanan dengan cara berbeda, seperti memanggang, menggoreng, atau merebus.
Selain memberikan rezeki, shokuiku mengajarkan bahwa makanan harus dipandang sebagai sumber kenikmatan, dapat memperkuat hubungan sosial, meningkatkan kesejahteraan emosional serta mental. Oleh karena itu, jika memiliki waktu, penting untuk duduk dan berbagi makanan dengan orang lain.