Setelah Nova Widianto pensiun, Liliyana berpasangan dengan Tontowi Ahmad. Pasangan ini menjadi salah satu pasangan ganda campuran paling sukses dalam sejarah bulutangkis Indonesia. Puncak prestasi mereka adalah meraih medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, mengalahkan pasangan Malaysia di final. Kemenangan ini tidak hanya mengharumkan nama Indonesia, tetapi juga menjadi bukti kerja keras dan ketekunan Liliyana.
Tantangan dan Pengorbanan
Perjalanan menuju puncak tidaklah mudah. Liliyana harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk cedera, kekalahan, dan tekanan untuk terus berprestasi. Cedera adalah salah satu tantangan terbesar bagi seorang atlet, dan Liliyana tidak terkecuali. Ia pernah mengalami cedera serius yang hampir menghentikan kariernya. Namun, dengan semangat juang yang tinggi, ia berhasil pulih dan kembali ke lapangan dengan performa yang luar biasa.
Selain itu, tekanan untuk selalu tampil maksimal juga menjadi tantangan tersendiri. Liliyana harus terus berlatih keras, menjaga kondisi fisik, dan mengasah strategi permainan. Pengorbanan waktu bersama keluarga dan teman juga menjadi bagian dari perjuangan seorang atlet profesional. Namun, semua pengorbanan tersebut terbayar dengan prestasi dan kebanggaan yang diraih.
Prestasi yang Menginspirasi
Selama kariernya, Liliyana Natsir telah meraih berbagai prestasi gemilang. Selain medali emas Olimpiade, ia juga memenangkan empat gelar juara dunia, tiga gelar All England, dan berbagai gelar Superseries. Prestasi-prestasi ini menjadikannya salah satu pebulutangkis terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.