Dari segi dampak, penumpang yang duduk di kelas bisnis di bagian depan pesawat memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami efek langsung dari kecelakaan dibandingkan dengan penumpang yang duduk di bagian belakang. Menarik untuk dicatat bahwa kursi tengah di barisan belakang memberikan buffer yang lebih baik, karena dikelilingi oleh penumpang lain di sebelah kiri dan kanan. Hal ini bisa menjadi perlindungan tambahan dalam situasi yang tidak terduga.
Jenis pesawat juga memengaruhi keselamatan penumpang pada saat keadaan darurat. Pesawat berukuran besar umumnya dilengkapi dengan lebih banyak struktur material yang dapat meningkatkan daya tahan pesawat terhadap tekanan tinggi. Dengan kata lain, pesawat yang lebih besar mungkin menawarkan perlindungan ekstra, meskipun pada akhirnya tingkat keberhasilan keselamatan sangat bergantung pada keparahan keadaan darurat yang terjadi.
Lebih jauh, jenis keadaan darurat yang dihadapi juga dapat menentukan hasil bagi penumpang dan awak kabin. Contohnya, pesawat yang tiba-tiba menabrak gunung biasanya menyisakan peluang keselamatan yang sangat kecil bagi penumpang, seperti tragedi mengerikan yang dialami oleh Air New Zealand TE901 saat menabrak lereng Gunung Erebus di Antartika, yang merenggut nyawa 257 orang. Di sisi lain, kecelakaan pesawat yang terjatuh di laut, dengan posisi 'hidung' pesawat terlebih dahulu, juga dikaitkan dengan rendahnya tingkat kelangsungan hidup. Hal ini terlihat dari insiden Air France Penerbangan 447 pada tahun 2009, yang menewaskan 228 orang.
