Menjadi seorang ahli bedah plastik memberikan banyak wawasan tentang prosedur anti-penuaan yang sering diminati masyarakat. Namun, prosedur tersebut hanya mampu mengubah tampilan luar tanpa benar-benar memengaruhi cara kerja sel tubuh yang tetap berjalan sesuai usia biologisnya. Oleh karena itu, dalam sepuluh tahun terakhir, saya telah menginvestasikan ribuan jam untuk mempelajari cara merawat pasien dengan pendekatan yang tidak diajarkan saat pendidikan kedokteran maupun residensi. Topik ini saya bahas secara mendalam dalam buku saya, Younger for Life.
Salah satu temuan paling mengejutkan yang sering terabaikan adalah bahwa kondisi pikiran seseorang dapat memberikan dampak luar biasa bagi kondisi fisiknya, terutama melalui sikap yang positif terhadap hidup. Sikap inilah yang saya sebut sebagai "younger for life attitude" atau sikap muda sepanjang hidup.
Sikap Muda Sepanjang Hidup
Penelitian menunjukkan bahwa cara kita berpikir tercermin dalam tubuh kita, dan cara kita membawa tubuh juga memengaruhi pikiran kita. Sebagai contoh, senyuman dapat memunculkan perasaan bahagia, sementara tubuh yang bungkuk cenderung membuat kita merasa sedih. Sebaliknya, perasaan sedih dapat menyebabkan postur tubuh membungkuk, sementara kebahagiaan bisa memicu senyuman secara otomatis.
Hal ini bisa dimanfaatkan untuk keuntungan kita melalui satu langkah sederhana: berpikir positif.
Berbagai penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang dengan sikap positif terhadap penuaan memiliki kesehatan mental yang lebih baik dan kualitas hidup yang meningkat seiring bertambahnya usia. Sebuah studi dari Harvard pada tahun 2022 terhadap 14.000 orang dewasa di atas usia 50 tahun mengungkapkan bahwa mereka yang merasa puas dengan proses penuaan cenderung memiliki kondisi mental lebih baik, umur lebih panjang, serta kebiasaan hidup yang lebih sehat dibandingkan mereka yang berpikir negatif.
