Selanjutnya, menghindari konsumsi lemak jenuh dan trans juga penting untuk mengelola gejala rematik. Lemak jenuh dan trans dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko peradangan dan memperburuk gejala rematik. Makanan cepat saji, produk susu tinggi lemak, dan makanan olahan yang mengandung lemak trans termasuk dalam jenis makanan yang sebaiknya dihindari. Sebaliknya, konsumsi lemak sehat seperti lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda, yang ditemukan dalam alpukat, ikan berlemak, dan kacang-kacangan, dapat menjadi pilihan yang lebih baik.
Tidak hanya itu, pengidap rematik juga disarankan untuk menghindari makanan yang mengandung bahan pengawet dan tambahan kimia. Makanan-makanan tersebut dapat menyebabkan reaksi inflamasi pada tubuh, yang dapat memperburuk gejala rematik. Makanan olahan, makanan cepat saji, dan minuman bersoda yang mengandung bahan tambahan kimia sebaiknya dihindari. Mengganti makanan tersebut dengan makanan segar dan alami dapat membantu mengurangi risiko peradangan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan bagi pengidap rematik.
Terakhir, konsumsi alkohol juga perlu diwaspadai oleh pengidap rematik. Alkohol dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh dan memperburuk gejala rematik. Selain itu, alkohol juga dapat mengganggu efektivitas obat-obatan yang diresepkan untuk mengelola kondisi rematik. Oleh karena itu, mengurangi atau menghindari konsumsi alkohol dapat membantu mengurangi risiko peradangan dan meningkatkan respons terhadap pengobatan.