Selain itu, ada juga orang yang selalu memberikan saran mengenai hemat kepada orang lain, namun sebaliknya, ia sendiri sering meminta tolong, utang, atau berharap ditraktir. Sikap ini, yang memberikan kesan bahwa hanya dirinya yang layak mendapatkan keuntungan, dapat menciptakan ketidaknyamanan dalam hubungan sosial.
Perilaku frugal living ekstrem juga bisa terlihat dalam upaya mengatur pengeluaran orang lain. Ada orang yang terlalu ekstrem dalam menjalankan frugal living, sehingga mereka turut campur dalam urusan keuangan orang lain, seperti melarang teman atau anggota keluarga untuk makan di luar karena dianggap boros, atau mengkritisi pembelian barang yang dianggap terlalu mahal. Sikap seperti ini dapat menciptakan ketegangan dalam hubungan sosial.
Dari sudut psikologis, perilaku frugal living ekstrem dapat membuat orang di sekitarnya merasa diabaikan atau tidak dihargai. Ketika seseorang terus-menerus diatur mengenai pengeluaran atau dikritik karena dianggap boros, mereka bisa merasa kesal dan jenuh. Tak hanya itu, jika situasi ini terjadi di lingkungan kerja, hal tersebut dapat memicu ketegangan dan mengganggu kerjasama tim.