Ada lebih dari 70 jenis ikan cupang di seluruh dunia dan mayoritas ada di Indonesia. Tercatat sebanyak 73 jenis dengan 52 jenis tersebar di perairan umum di Indonesia. Salah satu jenis umum yang telah banyak dikenal oleh masyarakat adalah Betta splendens, merupakan ikan introduksi yang didatangkan dari Thailand antara tahun 1980 hingga 1990-an.
Pada awalnya, ikan cupang adalah ikan liar tetapi kemudian dibudidayakan karena memiliki daya tarik tersendiri. Habitat ikan cupang di alam liar seperti di danau, rawa, parit, sawah, sungai dan selokan. Ikan cupang pada umumnya menyujkai habitat dengan vegetasi tumbuhan air, di mana terlihat gelembung-gelembung udara ketika cupang mengambil oksigen dari permukaan air dan selain itu juga untuk melindungi dari pemangsanya.
- Memiliki kemampuan adaptasi yang baik
Ikan cupang memiliki kemampuan beradaptasi dengan baik, di mana mampu bertahan di air yang miskin oksigen. Dalam beradaptasi, ikan cupang termasuk pada ikan yang mampu hidup di perairan yang miskin oksigen karena adanya alat pernapasan tambahan yaitu labirin. Labirin mampu menyimpan udara dari permukaan air.
Dalam bereproduksi terdapat dua tipe pemijahan yang dilakukan ikan cupang yaitu melalui sarang busa dan pengeram mulut. Pemijahan dnegan sarang busa yaitu di mana induk jantan yang telah matang kelamin akan segera membangun sarang busa yang terlihat seperti menempel pada dedaunan atau benda lain yang mengambang di permukaan air. Setelah sarang terbentuk sekitar satu hingga dua hari, induk jantan akan mengejar betina lalu melangsungkan pemijahan. Untuk menarik perhatian ikan cupang betina, si jantan akan memamerkan sirip-siripnya yang indah. Si jantan akan melipatkan seluruh tubuhnya ke tubuh betinanya lalu terjadilah proses pemijahan. Dan telur-telur hasil pemijahan akan diletakkan oleh ikan jantan ke dalam sarang busa.
