Penyebab lainnya juga terletak pada cara otak kita membentuk ingatan. Penelitian menunjukkan bahwa bau dapat memicu ingatan yang lebih detail dan kompleks. Sifat multisensori dari pengalaman bau memungkinkan kita untuk tidak hanya mengingat tempat, tetapi juga emosi terkait, suara, dan bahkan rasa yang kita alami pada saat itu. Misalnya, saat mencium aroma laut, seseorang mungkin tidak hanya mengingat pemandangan pantai yang indah, tetapi juga teringat suara deburan ombak, angin sepoi-sepoi, dan perasaan bahagia saat bersantai di tepi pantai.
Lebih jauh lagi, beberapa studi menunjukkan bahwa bau dapat memicu kenangan lebih cepat dibandingkan dengan gambar. Dalam sebuah eksperimen, peserta yang terpapar bau tertentu mampu mengingat lebih banyak detail tentang suatu kejadian dibandingkan dengan mereka yang hanya melihat gambar dari kejadian tersebut. Ini menunjukkan bahwa bau dapat berfungsi sebagai pemicu yang sangat efisien untuk mengakses memori yang telah lama tersimpan, saat otak kita terkadang kesulitan untuk mengenang visual secara jelas.
Salah satu alasan mengapa bau sering kali lebih kuat dalam memicu kenangan adalah bahwa banyak aroma terkait dengan pengalaman emosional yang mendalam. Ketika kita merasakan kebahagiaan atau kesedihan yang kuat, kau tidak hanya mengingat momen tersebut, tetapi juga aroma yang mengelilinginya. Misalnya, bau parfum yang dipakai oleh orang yang kita cintai atau bahkan bau rumah sakit saat orang terkasih kita berada di sana bisa meninggalkan dampak yang mendalam.