“Esports mengajarkan kerja tim, pengambilan keputusan cepat, dan bahkan coding serta desain,” ungkap seorang guru dari sekolah di Manila.
Indonesia Masih Ragu?
Di Indonesia, wacana memasukkan esports ke dalam kurikulum masih terganjal stigma negatif. Game kerap dianggap sebagai penghambat belajar, padahal jika dikelola dengan benar, esports bisa jadi sarana pembelajaran yang efektif dan kontekstual.
Respon Komunitas Positif
Banyak pelajar, guru muda, dan orang tua milenial yang mulai menyuarakan dukungan agar Indonesia tak tertinggal. Terlebih, Indonesia memiliki potensi besar dengan komunitas gamer aktif dan tim esports yang mendunia seperti EVOS, RRQ, dan ONIC.