Di sisi lain, wacana ini muncul sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan keterlibatan akademisi dalam pengelolaan sumber daya alam. Beberapa pihak berpendapat bahwa keterlibatan perguruan tinggi dalam sektor pertambangan dapat meningkatkan riset dan inovasi di bidang energi dan sumber daya mineral. Namun, tanpa persiapan yang matang, kebijakan ini bisa berujung pada kegagalan dan mengorbankan tujuan utama institusi pendidikan.
Pengamat lingkungan juga menyoroti dampak ekologis dari pertambangan yang harus menjadi perhatian utama. Jika tidak dikelola dengan baik, aktivitas tambang dapat menyebabkan deforestasi, pencemaran air, dan berbagai masalah lingkungan lainnya. Perguruan tinggi yang tidak memiliki pengalaman di bidang ini berisiko menciptakan dampak negatif bagi lingkungan sekitar.
Mengingat berbagai tantangan dan risiko yang ada, banyak pihak mendesak pemerintah untuk mengkaji ulang wacana ini dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan, keahlian teknis, serta kesiapan finansial perguruan tinggi. Sebagai alternatif, perguruan tinggi dapat berkontribusi dalam penelitian dan pengembangan teknologi pertambangan yang lebih ramah lingkungan tanpa harus terlibat langsung dalam operasional tambang.